Jam
trafo adalah gambaran perbedaan atau pergeseran sudut antara primer dan
sekunder suatu trafo ( R-r, S-s, T-t). Perbedaan sudut tersebut digambarkan
dengan vektor dan akan membentuk seperti jam. kalau dalam bahasa inggris,
namanya vector group of transformer.
Kita kan tau, kalau trafo terdiri dari lilitan primer dan sekunder. Pada trafo 3 fase, jumlah lilitannya 3, untuk memenuhi 1 fase 1 lilitan. Hubungan lilitan pada trafo itu dapat dibagi menjadi 2 tipe (gambar 1), wye/star dan delta.
gambar
1. sisi kiri menggambarkan contoh lilitan berbentuk wye/star, dengan a), b), c)
sama namun dengan penggambaran yang berbeda. sisi kanan menggambarkan
konfigurasi lilitan delta, dengan a), b), c) sama namun dengan penggambaran
yang berbeda
Cara
pemasangan dan tipe hubungan lilitan tersebut dapat bermacam-macam, sehingga
membuat berbagai jam trafo (lebih jelasnya coba lihat gambar 6).
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, jam trafo tersusun dari vektor-vektor tegangan pada
lilitan-lilitan trafo, sehingga dapat dibentuk kode-kode tertentu seperti jam.
Pada jam trafo, Setiap perbedaan 1 jam, artinya fasenya berbeda 30 derajat.
Berikut
ini ada 4 contoh:
1.
Hubungan Trafo Wye-Delta Jam 1
Ambil contoh, anggap lilitan merah (R) primer dan sekunder menghasilkan fasor tegangan demikian, begitu pula S dan T ( gambar 2a ). Tiap fase memiliki perbedaan 120 derajat.
Gambar
2. a) Trafo dengan wye-delta berserta arah fasornya. b) jika fasor kedua sisi
dibandingkan, akan membuat arah jam 1
Bagian
primer (kiri) mempunyai konfigurasi lilitan star, bagian sekunder (kanan)
mempunyai konfigurasi delta. Jika kedua fasor sisi primer dan sekunder
disatukan dengan titik tengahnya, maka akan membentuk arah jam 1 (gambar 2b ).
Jika
kita ambil patokan fase warna merah, sisi primernya sebagai penunjuk angka 12,
sedang sisi sekundernya terlihat bergeser. Kemudian ditarik garis dari titik
netral ke ujung panah r, maka membentuk sudut 30 derajat (gambar 2b).
2.
Hubungan Trafo Wye-Delta Jam 11
Gambar
3. a) Trafo dengan wye-delta berserta arah fasornya. b) jika fasor kedua sisi
dibandingkan, akan membuat arah jam 11
Mirip
dengan Yd1. Namun, liat konfigurasi delta pada sekunder, dan bandingkan dengan
Yd1. Perbedaan tersebut membuat perbedaan urutan fasenya, sehingga membentuk
arah jam yang berbeda.
3. Hubungan Trafo Delta-Wye Jam 1
Gambar
4. a) Trafo dengan delta-wye berserta arah fasornya. b) jika fasor kedua sisi
dibandingkan, akan membuat arah jam 1
Sisi
primer mempunyai lilitan delta, dan sekunder mempunyai lilitan star.
4.
Hubungan Trafo Delta-Wye Jam 11
Gambar
5. a) Trafo dengan delta-wye berserta arah fasornya. b) jika fasor kedua sisi
dibandingkan, akan membuat arah jam 11
Mirip
dengan konfigurasi Dy1. Sekali lagi, pengaruh hubungan lilitan di bagian delta
yang mempengaruhi perbedaan dengan Dy1.
Konfigurasi
Lainnya:
Berikut
ini adalah beberapa contoh konfigurasi lilitan pada trafo. Contoh sebelumnya
menggunakan penanda berupa r-s-t, namun pada gambar 6, berupa I-II-III. Intinya
sama, hanya masalah penamaan saja.
kok ga ada gambarnya gan?
BalasHapus