Dioda
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Dioda
|
|
Foto dari dioda semikonduktor |
|
Simbol
|
|
Tipe
|
|
Kategori
|
|
Penemu
|
|
Berbagai dioda semikonduktor, bawah adalah
penyearah jembatan
Struktur dari dioda tabung hampa
1. Sejarah
Walaupun dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum dioda
termionik, dioda termionik dan dioda kristal dikembangkan secara terpisah pada
waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari dioda termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873[1] Sedangkan prinsip kerja dioda kristal
ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun[2].
Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah
(rectifier). Pada tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah dioda yang berasal dari
di berarti dua, dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dioda termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13
Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S.
Patent 307031), namun
tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899[3]. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh
Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor
radio.
2.1. Penerima Radio
Penerima radio pertama yang menggunakan dioda kristal dibuat oleh Greenleaf
Whittier Pickard. Dioda
termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh John Ambrose Fleming (penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas karyawan Edison[4]) pada 16
November 1904 (diikuti oleh U.S.
Patent 803684 pada
November 1905). Pickard mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon pada 20 November 1906 (U.S.
Patent 836531).
3. Dioda Termionik
Simbol untuk dioda tabung hampa pemanasan
taklangung, dari atas kebawah adalah anoda, katoda dan filamen pemanas
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang
merupakan susunan elektroda-elektroda di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda
termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam dioda katup termionik, arus listrik yang melalui filamen
pemanas secara tidak langsung memanaskan katoda (Beberapa dioda menggunakan
pemanasan langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai
katoda), elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena memiliki fungsi kerja yang
kecil. Bahang yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke ruang
hampa. Dalam operasi maju, elektroda logam disebelah yang disebut anoda diberi
muatan positif jadi secara elektrostatik menarik elektron yang terpancar.
Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari
permukaan anoda yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik.
Karenanya, aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan.
Dalam sebagian besar abad ke-20, dioda katup termionik digunakan
dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat
ini, dioda katup hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar
listrik, penguat audio kualitas tinggi serta peralatan tegangan dan daya
tinggi.
4. Dioda Semikonduktor
Sebagian besar dioda saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan
p-n semikonduktor. Pada dioda p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anoda)
menuju sisi tipe-n (katoda), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya.
Tipe lain dari dioda semikonduktor adalah dioda
Schottky yang dibentuk dari pertemuan
antara logam dan semikonduktor (sawar
Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n
konvensional.
4.1. Karakteristik Arus Tegangan
Karakteristik arus–tegangan dari dioda, atau kurva I–V, berhubungan
dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau
daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n diantara semikonduktor.
Ketika pertemuan p-n dibuat, elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke
daerah P dimana terdapat banyak lubang yang menyebabkan elektron bergabung dan
mengisi lubang yang ada, baik lubang dan elektron bebas yang ada lenyap,
meninggalkan donor bermuatan positif pada sisi-N dan akseptor bermuatan negatif
pada sisi-P. Daerah disekitar pertemuan p-n menjadi dimiskinkan dari pembawa
muatan dan karenanya berlaku sebagai isolator.
Walaupun begitu, lebar dari daerah pemiskinan tidak dapat tumbuh
tanpa batas. Untuk setiap pasangan elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor
bermuatan positif ditinggalkan pada daerah terkotori-n dan ion pengotor
bermuatan negatif ditinggalkan pada daerah terkotori-p. Saat penggabungan berlangsung
dan lebih banyak ion ditimbulkan, sebuah medan listrik terbentuk didalam daerah
pemiskinan yang memperlambat penggabungan dan akhirnya menghentikannya. Medan
listrik ini menghasilkan tegangan tetap dalam pertemuan.
5. Jenis-Jenis Dioda Semikonduktor
Dioda
|
|
Simbol berbagai jenis dioda
Kemasan dioda sejajar dengan simbolnya, pita
menunjukkan sisi katoda
Beberapa jenis dioda
Ada beberapa jenis dari dioda pertemuan yang hanya menekankan
perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis
elektroda ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti
dioda Gunn, dioda laser dan dioda MOSFET.
5.1. Dioda Biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon
terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda
penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang
rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap
pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi
ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar
(kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar
dari dioda silikon untuk rating arus yang sama.
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar
mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan
sulit dibedakan dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai
dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu
efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi
pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus
besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang
menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik
tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai
tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang
melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka.
Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, dioda bandangan berkoefisien
positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.
Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Dioda cat's whisker
terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal
semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya membentuk anoda dan kristalnya
membentuk katoda. Dioda Cat's whisker juga disebut dioda kristal dan digunakan
pada penerima radio kristal.
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung
ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan
Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir
hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih
lanjut.
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan isyarat dan
sirkuit dwimantap sederhana. Dioda ini juga jenis yang paling tahan terhadap
radiasi radioaktif.
Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan
seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar
yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda,
memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.
6. Penggunaan
6.1. Demodulasi Radio
Penggunaan pertama dioda adalah demodulasi dari isyarat radio
modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio,
meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis
elektronik sederhana dan dikuatkan.
6.2. Pengubahan Daya
Penyearah dibuat dari dioda, dimana dioda digunakan
untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Contoh yang paling banyak
ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, dioda digunakan untuk
menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain
adalah alternator otomotif, dimana dioda mengubah AC menjadi DC dan memberikan
performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC.
B.
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus
yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2
terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil,
dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga
dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,
memori, dan komponen-komponen lainnya.
1.
Cara
Kerja Semikonduktor
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang
serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika
sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat
dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air
tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap
sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke
dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan
bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan
meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah
non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika
sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping,
dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal
silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya
konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya,
sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah
ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah
Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang
bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena
Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang
baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan
terbentuk di dalam tata letak kristal silikon. Dalam
tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena
itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling
tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini
akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam
sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor
tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon,
pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut
(perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh
muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan
konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon
tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter
memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis.
Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak
faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor
tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat
kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam
keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah
sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk
mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang
suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi
dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada
satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan
untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai
dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible
(tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor,
listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping
dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa
muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah
aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion
zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan
tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan
emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang
disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan
dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari
sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.
2.
Cara
Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe
dasar transistor, bipolar
junction transistor (BJT
atau transistor bipolar) dan field-effect
transistor (FET),
yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi
utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk
membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu
daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu
jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET,
arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion
zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah
Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan
ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah
ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk
penjelasan yang lebih lanjut.
3.
Jenis-Jenis
Transistor
PNP
|
P-channel
|
||
NPN
|
N-channel
|
||
BJT
|
JFET
|
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak
kategori:
·
Materi
semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
·
Kemasan
fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan
lain-lain
·
Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
·
Polaritas:
NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
·
Maximum
kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
·
Maximum
frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave,
dan lain-lain
·
Aplikasi:
Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
3.1. BJT
BJT
(Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara
kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau
negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut
adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik.
Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan
dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk
transistor-transisor BJT.
3.2. FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau
juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET
(MOSFET).
Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara
Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah
versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara
antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum)
bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input
tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan
depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate
dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil
N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif
dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah
positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus
di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET,
polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement
mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
elektro.um.ac.id
elektro.um.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar